seandainya Pasangan Menolak Diceraikan, Ini Solusinya

Saat hubungan perkawinan tidak dapat lagi dipertahankan, perpisahan atau perceraian tak elak kerap dipilih sebagai solusi terbaik. Namun, seandainya pasangan menolak diceraikan dengan berbagai alasan, apa yang akan terjadi? Apakah gugatan cerai masih berlaku saat pasangan menolak diceraikan? Apakah ada solusi untuk hal ini? Artikel ini akan merangkum hal-hal penting yang perlu Anda ketahui terkait situasi gugatan cerai yang tidak saling disepakati, mulai dari perlindungan hukum hingga solusi untuk situasi tersebut.

Tidak ada pasangan mana pun yang membayangkan hubungan perkawinannya akan berujung pada perceraian. Namun, tidak dipungkiri bahwa berbagai hal bisa terjadi selama berumah tangga yang bisa membuat hubungan antarpasangan tidak harmonis lagi. Hal tersebut membuat perceraian menjadi hal yang mau tak mau harus diambil.

Situasi yang pahit bagi rumah tangga tersebut kadang membuat salah satu pihak enggan atau bahkan menolak perceraian. Pertanyaan mendasarnya adalah apakah gugatan cerai masih bisa diproses meski salah satu pihak menolak?

Payung hukum perkawinan di Indonesia memungkinkan perceraian diajukan oleh salah satu pihak saja. Meski demikian, perceraian pada akhirnya akan menjadi putusan yang disepakati bersama. Oleh karena itu, jika terjadi salah satu pihak, baik istri ataupun suami, menolak diceraikan, maka ada konsekuensi tertentu yang harus dilalui dalam proses pengurusan gugatan cerai.

Pihak penggugat, khususnya, perlu menyiapkan diri untuk menjalani proses persidangan yang mungkin berjalan lebih rumit dibandingkan dengan proses perceraian yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Ini yang Terjadi Jika Salah Satu Pihak Menolak Diceraikan

Lalu, kira-kira apa yang akan terjadi apabila salah satu pihak menolak diceraikan? Ada banyak hal yang perlu Anda antisipasi apabila pasangan Anda menolak untuk diceraikan, yaitu:

1. Proses persidangan bisa memakan waktu yang relatif lama

Persidangan kasus cerai adalah persidangan yang umumnya selesai dalam waktu singkat. Total waktu pengurusan hingga jatuh putusan cerai adalah maksimal sekitar 1-6 bulan. Namun, pada kasus tertentu bisa menjadi lebih lama.

Hal tersebut biasanya terjadi karena proses mediasi berjalan alot. Kedua belah pihak berpegang teguh pada pendirian mereka masing-masing sehingga hakim sulit mendapat titik tengah terbaik bagi keduanya.

Apalagi jika terdapat situasi tambahan, seperti perebutan harta gono-gini atau hak asuh anak, maka pihak yang tidak puas dengan putusan hakim sangat mungkin melakukan banding dan membuat proses sidang perceraian semakin lama.

2. Proses sidang yang lebih rumit

Ada berbagai berkas yang harus dilengkapi untuk mengurus gugatan cerai. Kerumitan akan bertambah apabila pasangan menolak diceraikan. Anda pun kemungkinan perlu untuk melakoni beberapa tahap mediasi yang melelahkan.

Selain itu, proses persidangan juga bisa menuntut Anda untuk menyediakan berkas tambahan guna mendukung gugatan Anda. Hal ini disebabkan tim hakim perlu bukti yang lebih kuat untuk melihat bahwa perceraian memang solusi terbaik dalam situasi pernikahan Anda. Tidak mudah bagi hakim menentukan putusan yang hanya diterima oleh satu pihak.

3. Biaya proses persidangan yang lebih besar

Anda perlu menyiapkan dana tambahan jika memang pasangan menolak cerai. Dana ini mungkin Anda butuhkan untuk mengambil layanan advokat dan berbagai kebutuhan pendukung gugatan lain, seperti persiapan berkas, proses penelusuran barang bukti dan saksi, serta kebutuhan-kebutuhan selainnya.

Anda juga perlu mempertimbangkan kemungkinan adanya perselisihan harta gono-gini hingga sidang tambahan, seperti perebutan hak asuh anak atau pengajuan banding, jika pasangan Anda pada akhirnya merasa tidak puas dengan putusan hakim.

Solusi jika Pasangan Menolak Diceraikan

Apabila pasangan Anda benar-benar menolak untuk diceraikan, maka Anda bisa melakukan berbagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Lalu, apa saja solusi yang bisa Anda ambil jika pasangan menolak diceraikan? Berikut ulasan singkatnya:

1. Tetap ajukan berkas gugatan perceraian

Baik istri maupun suami tetap dapat mengajukan gugatan ke pengadilan meski pasangan menolak diceraikan. Berkas permohonan cerai ini nantinya akan ditinjau oleh hakim. Pihak yang tidak sepakat akan dipanggil untuk mengadakan perundingan lebih lanjut di pengadilan. Proses ini umum disebut dengan istilah mediasi.

Pada tahap ini, pasangan yang akan bercerai wajib mendiskusikan dan menyampaikan pendapatnya mengenai situasi perkawinan. Dalam diskusi ini, jika ditemukan kesepakatan yang bersifat ‘damai’ bagi kedua pihak, maka pengadilan akan menyarankan untuk rujuk kembali.

Namun, jika tidak ditemukan kesepakatan yang memberi rasa aman dan nyaman, khususnya pada pihak yang mengajukan gugatan, maka pengadilan mungkin akan meminta berkas tambahan.

2. Menyampaikan kronologi dan alasan perceraian dengan jelas

Gugatan yang Anda ajukan sebaiknya telah disertai dengan pernyataan tersurat berisi kronologi dan alasan yang jelas mengapa perceraian dianggap sebagai solusi perkawinan Anda. Pernyataan ini sebaiknya ditulis sedetail mungkin agar pasangan dan dewan hakim dapat memahami situasi yang Anda hadapi.

Pernyataan ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menjawab solusi terbaik perkawinan Anda. Misalnya, ada kalanya komunikasi dalam perkawinan tidak berjalan lancar. Pernyataan yang Anda sertakan dalam berkas perceraian tersebut mungkin bisa membantu Anda untuk mendapat solusi lain di luar perceraian jika memungkinkan.

3. Menyertakan barang bukti untuk mendukung gugatan

Permohonan cerai yang Anda ajukan tentu didasari oleh alasan yang masuk akal. Akan lebih baik jika Anda juga menyertakan bukti yang bisa menguatkan alasan perceraian tersebut. Barang bukti ini akan melengkapi pernyataan yang Anda buat sebelumnya.

Misalnya, dalam kasus gugatan cerai karena pasangan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), barang bukti yang diajukan bisa berupa rekaman video, foto, hingga hasil pemeriksaan dokter. Bukti-bukti tersebut akan menjadi pendukung yang menguatkan gugatan cerai.

4. Menghadirkan saksi

Hal lain yang tidak kalah penting adalah menghadirkan saksi yang dapat mendukung pernyataan gugatan cerai milik Anda. Saksi ini adalah orang yang cukup dekat dan mengetahui perjalanan perkawinan Anda. Selain itu, saksi juga bisa orang yang tahu mengenai alasan mengapa Anda mengajukan cerai, misalnya pihak kerabat atau tetangga.

Pernyataan saksi bisa menjadi faktor yang harus dipertimbangkan untuk membantu hakim memproses gugatan cerai yang Anda ajukan. Namun, jika alasan perceraian melibatkan tindak kriminal, seperti kekerasan, maka pihak pengadilan mungkin mengajukan tahap tambahan selama proses perceraian.

5. Memanfaatkan jasa advokat

Ada kalanya kasus perceraian tidak berakhir dengan cara sederhana. Berbagai berkas yang dibutuhkan mungkin membuat Anda kewalahan secara fisik dan mental. Ada baiknya Anda mempertimbangkan penggunaan jasa advokat untuk mendampingi proses perceraian.

Selain membantu meringankan pengurusan gugatan cerai, advokat juga bisa membantu Anda mendiskusikan situasi dengan lebih jernih selama proses perceraian berlangsung.

 

Ingin berkonsultasi mengenai perceraian di pengadilan negeri dan Pengadilan Agama, silahkan hubungi kami Aisah & Partners Law Firm  melalui  Telepon/ WhatsApp  0877- 5777-1108 atau Email aisahpartnerslawfirm@gmail.com

Call Now
WhatsApp